Minggu, 22 Juni 2014

PERBEDAAN PUISI, SYAIR, SAJAK, PANTUN DAN PRIBAHASA

Perbedaan Puisi, syair, sajak,pantun dan pribahasa

Menganalisa Perbedaan dan Persamaan Sajak, Pantun, Puisi dan Syair.
Untuk Menambah Pengetahuan akan pelajaran bahasa indonesia, khususnya perbedaan dan persamaan dari pengungkapan rasa hati itu. kita haruslah mengenal sajak, pantun, puisi dan syair. untuk itu kali ini seenthing akan berbagi sedikit penelusuran dari google search engine yang didapat. untuk itu marilah kita lihat pengertiannya. dan jika ada kesalahan mohon kiranya ada perbaikan dari semua pengunjung. dan silahkan sharing dalam komentnya. terima kasih. lanjuuuuuuuut……..!!!!

SAJAK
 

Kata sajak dikenal dalam kesusastraan Indonesia. Penggunaan istilah ini sering dicampuradukkan dengan puisi. Padahal, puisi berasal dari bahasa Belanda, dari kata poezie. Dalam bahasa Belanda, dikenal dengan istilah gedicht.
Dalam bahasa Indonesia (Melayu) hanya dikenal istilah ini mengandung arti poezie maupun gedicht sekaligus. Istilah puisi cenderung digunakan untuk berpasangan dengan istilah prosa, seperti istilah poetry dalam bahasa Inggris yang dianggap sebagai salah satu nama jenis sastra.
Dengan demikian, istilah ini lebih bersifat khusus, individunya, sedangkan puisi lebih bersifat general, jenisnya.
Sajak adalah puisi, tetapi tidak sebaliknya. Puisi bisa saja terdapat dalam prosa seperti cerpen, novel, atau esai, sehingga orang sering mengatakan bahwa kalimat-kalimatnya puitis (bersifat puisi). 

Menurut Putu Arya Tirtawirya, puisi menjadi suatu pengungkapan secara implisit, samar, dengan makna yang tersirat, dimana kata-kata condong pada artinya yang konotatif.
Sajak memiliki makna lebih luas. Tidak sekadar hal yang tersirat, tetapi sudah menyangkut materi isi puisi, bahkan sampai pada efek yang ditimbulkan, seperti bunyi. Karenanya, ia terkadang juga dimaknai sebagai bunyi. Pada hakekatnya, ia mengundang kata berasosiasi. Tidak berinterpretasi, bertafsir-tafsir.
Bagi Subagio Sastrowardoyo, ia adalah apa yang lahir setelah ‘malam yang hamil oleh benihku. Adalah bayi yang dicampakkan ke lantai bumi. Sajak seperti anak haram tanpa ibu membawa dosa pertama di keningnya.
Sedangkan Subagio Sastrowardoyo berpendapat bahwa sajak berguna untuk mengingatkan kita pada kisah dan keabadian. Melupakan kepada pisau dan tali. Melupakan kepada bunuh diri.
Sajak bagi Chairil adalah alamat kemana ia menuju setelah lari dari gedong lebar halaman, dan ketika tersesat tak dapat jalan.
Sajak bagi Goenawan Mohamad adalah catatan kita bagi dingin yang tak tercatat pada termometer. Ketika kota basah, angin mengusir kita di sepanjang sungai, tapi kita tetap saja di sana. Mengamati, mencatat. Seakan gerimis raib dan kita saksikan cahaya berenang mempermainkan warna. Ia adalah ketika kita merasakan bahagia meski tak tahu kenapa.
Tema tentang sajak, baik tersurat guratnya atau hanya tersirat seratnya, atau bahkan cuma bisa kita tafsirkan saja salah satunya, hampir selalu ada ditulis oleh setiap penyair. Mungkin ini sebagai wujud kekariban. Atau persembahan untuk ia sendiri.
Ketika menggubah sajak, maka juga terkandung makna hidup yang dihayati oleh penyair. Ya, karena ia adalah kehidupan. Keduanya sangat dekat. Keduanya saling ada di dalam keduanya: ia ada dalam kehidupan dan kehidupan ada didalamnya. Ia adalah alat yang bisa sangat bermanfaat untuk merumuskan rumit dan samarnya kehidupan.
Sitok Srengenge, menerjemahkan apa peran sajak dan penyair bagi hidupnya dan kehidupan manusia. Sebenarnya selalu ada yang puisi dalam segala sesuatu yang bukan puisi. Dan peran luhur kepenyairan bisa dijalankan oleh siapa saja yang bukan penyair.
Sebaliknya penyair yang mengaku paling penyair pun bisa saja menempuh jalan lenceng: keluar dari jalur luhurnya, tak lagi menjadi dan menjadikan rahasia dalam kata, tak lagi menjelma dan menjelmakan tanda atas fana.

contoh sajak :

 
Kawan

Sekadar renungan kita bersama 
Suatu cerita penyakit jiwa 
Bukan sakit kat wad gila 
Zahir sihat, jiwa merana


Pandanglah teman renungkan bersama 
Manusia dinilai dari iman dan amalnya.. 
Minta petunjuk moga tak dipersia 
Selagi pintu taubat masih terbuka 
Isikan dada dengan ilmu agama.... 
Takkan merana dan rasa sengsara... 
Kerana pasti kembali padaNya.... 
Kejauhan remang rembulan, 
dedaun mengusik jendela, 
mengapa lena tiada menyapaku, 
sedang malam bertandang sudah, 
dan embun menyiram tanah. 
haruman bunga segar mengharum, 
di halaman kelawar berlegar, 
mengapa bukan aku itu? 
marilah malam, 
temanilah sepiku, 
saujana alamku terbentang 
mengapa...........? 
tiada yang sudi bertamu , 
halaman ku kosong terbiar, 
dan haruskah aku bermusafir diri, 
mencari dalam remang malam..........


MENGENAL DAN PEMAHAMAN KATA PANTUN  

Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara, pada umumnya terdiri atas empat baris yang bersajak bersilih dua-dua (pola ab-ab), dan biasanya tiap baris terdiri atas empat perkataan.
Kata ini mempunyai arti ucapan yang teratur, pengarahan yang mendidik, namun juga bisa berarti sindiran.
Dalam bahasa Jawa, biasa dikenal dengan nama parikan dan dalam bahasa Sunda dikenal sebagai paparikan. Pada mulanya ia merupakan sastra lisan, namun sekarang dijumpai juga bentuk yang tertulis.
Semua bentuk pantun terdiri atas dua bagian: sampiran dan isi. Sampiran adalah dua baris pertama, yang seringkali berkaitan dengan alam (mencirikan budaya agraris masyarakat pendukungnya). Dua baris terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari dibuatnya karya sastra ini.
Karya sastra ini dinilai baik jika terdapat hubungan makna tersembunyi dalam sampiran, biasa disebut pantun sempurna atau penuh. Sedangkan pada yang kurang baik, hubungan tersebut semata-mata hanya untuk keperluan persamaan bunyi, dan disebut tak penuh atau tak sempurna.
Karena sampiran dan isi sama-sama mengandung makna yang dalam (berisi), maka kemudian dikatakan, “sampiran dapat menjadi isi, dan isi dapat menjadi sampiran.”
Pantun yang sering dipakai berisi dua baris dan empat baris. Karmina dan talibun merupakan bentuk turrunannya, karena memiliki bagian sampiran dan isi. Karmina merupakan versi pendek (hanya dua baris), sedangkan talibun adalah versi panjang (enam baris atau lebih).
Pantun adalah genre sastra tradisional yang paling dinamis, karena dapat digunakan pada situasi apapun. Dalam kehidupan masyarakat Melayu sehari-hari, ini termasuk jenis sastra lisan yang paling populer.
Penggunaannya hampir merata di setiap kalangan: tua-muda, laki-laki-perempuan, kaya miskin, pejabat-rakyat biasa dan sebagainya. Dalam praktiknya, ia diklasifikasi ke dalam beberapa jenis yaitu, Nasihat, Berkasih Sayang, Suasana Hati, Pembangkit Semangat, Kerendahan Hati, Pujian, Teka-teki, Terhadap Perempuan, dan Jenaka.
Pantun juga berfungsi sebagai bentuk interaksi yang saling berbalas, baik itu dilakukan pada situasi formal maupun informal. Pada masyarakat Melayu mengalir berdasarkan tema apa yang tengah diperbincangkan.
Ketika seseorang mulai mengucapkan karya sastra ini, maka rekan lainnya berbalas dengan tetap menjaga tali perbincangan. Pada situasi formal, digunakan ketika meminang atau pembukaan sebuah pidato, sedangkan pada situasi informal seperti perbincangan antar rekan sebaya.
Berikut tips dalam menulis pantun :
1. Tentukan tema dan isi
2. Pilih dan tuliskan baris kaliamat yang akan Anda jadikan sampiran, dengan mempertimbangkan jumlah suku kata tiap baris dan persajakannya. Jumlah suku kata dalam satu baris/kalimat terdiri atas 8-12 suku kata. Persajakan sampiran adalah A-B.
3. Tuliskan baris kalimat yang merupakan isi pantun dengan mempertimbangkan jumlah suku kata tiap baris dan persajakannya. Jumlah suku kata dalam satu baris/kalimat terdiri atas 8-12 suku kata. Persajakan sampiran adalah A-B. Pengungkapan isi harus memiliki keselarasan bunyi dengan sampiran.

contoh-contoh dari jenis-jenis pantun :



Pantun remaja

Padang hijau berjalur-jalur

Tempat bermain pelanduk nakal

Ingat kekasih menjelang tidur

Air mata ‘basahi di bantal

_________________________________________

Bawa tandu tunda di jalan

Bawalah juga sebilah bambu

Kalau kau rindu tengoklah bulan

Disana kita bisa bertemu

_________________________________________

Pantun kanak-kanak

Ekor panjang si ikan pari

Jenur satu di atas pohon

Adik menangis sepanjang hari

Minta ibu belikan balon

_________________________________________

Burung belibis dan burung balam

Berkicau merdu di hutan rimba

Adik menangis sepanjang malam

Inginkan sepeda beroda lima

_____________________________________________

Pantun nasihat

Bawa parang menggiring rakit

Parang bengkok hilang di pantai

Jika pinggang terasa sakit

Jangan makan jengkol dan petai

_______________________________________________

Ada kabar tolong siarkan

Biar menjadi kabar berita

Mata rabun jangan biarkan

Segera periksa ke dokter mata

________________________________________________

Pantun orang tua

Simpan tasbih jangan digantung

Lebih baik dibawa-bawa

Sudah nasib terima untung

Gigi yang dua tanggal* semua

*copot

_______________________________________________

Memotong bawang dua-dua

Satu dibuang jatuh di rumput

Ada bedanya muda dan tua

Dulu kencang kini keriput

___________________________________________

Pantun agama

Pedihnya sabun karena buih

Buih dipakai mencuci kain

Meski harta belum berlebih

Jangan lupa fakir dan miskin

_____________________________________________

Tanam bunga di dalam taman

Hendaknya jangan terlalu rapat

Wahai insan orang beriman

Adzan terdengar segera shalat

_______________________________________________

Pantun jenaka

Elok menanam si jeruk purut

Buahnya banyak jatuh di rumpun

Siang dan malam nenek merengut

Jago si kakek tak bisa bangun

_____________________________________________

Ambil pisau pemotong daging

Dagingnya liat kar’na berotot

Melihat nenek berc’lana leging

Mata cucu jadi melotot

PENGERTIAN DAN PEMAHAMAN KATA PUISI DAN PENGERJAANNYA  

Puisi adalah susunan kata yang indah, bermakna, dan terikat konvensi (aturan) serta unsur-unsur bunyi. Ciri umumnya adalah bahasa yang padat, penuh metafor.
Biasanya, ini dijadikan sebagai media untuk mencurahkan perasaan, pikiran, pengalaman, dan kesan terhadap suatu masalah, kejadian, dan kenyataan di sekitar kita.
Siapapun bisa menulis puisi dengan berbagai cara dan dapat dilakukan kapan saja. Biasanya kepekaan hati memiliki peran penting disini. Maka, bentuk tulisan ini juga sering diartikan sebagai ekspresi hati.
Berikut tahapan dalam membuat puisi:
1. Pencarian ide
Kumpulkan atau gali informasi melalui membaca, melihat, dan merasakan terhadap kejadian atau peristiwa, pengalaman (pribadi), social (masyarakat), ataupun universal (kemanusiaan dan ketuhanan).
2. Perenungan
Memilih atau menyaring informasi (masalah, tema, ide, gagasan) yang menarik dari ide yang didapat. Kemudian memikirkan, merenungkan, dan menafsirkan sesuai dengan konteks, tujuan, dan pengetahuan yang dimiliki.
3. Penulisan
Inilah proses yang paling rumit, mengerahkan energi kreatif (kemampuan daya cipta), intuisi, dan imajinasi(peka rasa dan cerdas membayangkan), serta pengalaman dan pengetahuan. Untuk itulah, tahap penulisan hendak mencari dan menemukan kata ataupun kalimat yang tepat, singkat, padat, indah, dan mengesankan. Hasilnya kata-kata tersebut menjadi bermakna, terbentuk, tersusun, dan terbaca sebagai puisi.
4. Perbaikan atau revisi
Baca kembali karya yang telah Anda ciptakan. Ketelitian dan kejelian untuk mengoreksi rangkaian kata, kalimat, baris, bait, sangat dibutuhkan. Kemudian, mengubah, mengganti, atau menyusun kembali setiap kata atau kalimat yang tidak atau kurang tepat.
Biasanya, proses revisi atau perbaikan ini memakan waktu lama, hingga puisi tersebut telah dianggap jadi dan tidak lagi dapat diubah atau diperbaiki oleh penulisnya.
Untuk mahir berpuisi, maka Anda harus terbiasa dan akrab dengan kegiatan membaca. Apapun yang Anda baca, Anda harus melahapnya dalam porsi lebih. Hal ini untuk memunculkan kreatifitas pandang pikir.
Selain itu, Anda juga harus mampu membaca segala yang tersurat dan tersirat dalam kehidupan ini. Baik itu kejadian-kejadian dalam hidup dan kehidupan sehari-hari, membaca keadaan diri Anda (pengalaman dan cara pandang).
Singkatnya, Anda harus mampu menemukan hal-hal yang menjadi inspirasi dan kekuatan Anda dalam berkarya dari manapun sumbernya.
Biasakan pula diri Anda membaca kritik-kritik puisi yang ada. Hal ini mampu membangun apresiasi dengan baik.
Setidaknya dengan membaca sebuah kritik karya, Anda akan akan mampu melihat sebuah kelemahan dan keunggulan karya yang dikritik itu sehingga memperkaya wawasan Anda dalam menulis.
Hal penting lainnya adalah menulis. Meski ada beberapa cara, namun Anda tidak perlu terlalu terikat pada aturan. Anda bebas menulis apa saja sesuai keinginan hati, baru kemudian melakukan pengeditan.
Untuk berlatih, Anda juga bisa melakukan teknik “copy the master”, yaitu dengan memenggal sebagian puisi yang berirama lalu kita lanjutkan dengan tulisan Anda sendiri. Cara ini sangat efektif untuk mengasah kemampuan menulis Anda.
Hal yang tidak kalah penting adalah banyak berlatih dan tidak terpaku pada satu gaya penulisan. Sering-seringlah berlatih, melakukan diskusi atau membahas karya bersama penikmat dan pemerhati karya sastra, dan menyempurnakan karya-karya tulisan Anda, maka kemampuan Anda dalam berpuisi akan semakin terasah dengan baik. Selamat mencoba!

contoh puisi :

ALAM DILEMBAH SEMESTA
Puisi Ardian.H

Angin dingin kelam berderik
Kabut putih menghapus mentari
Tegak cahyanya menusuk citra

Pahatan Gunung memecah langit
Berselimut awan beralas zamrud
Tinggi . . . Tajam . . .

Sejak waktu tidak beranjak
Di sanalah sanubari berdetak
Sunyi sepi tak beriak

Cermin ilusi di atas danau
Menikung pohon yang melambai warna
Di celah kaki-kaki menjejak karya-karyaNYA

Di manakah aku berada?
Di mana jiwa tak mengingat rumah
Di saat hidup serasa sempurna

Sungguh jelita permadani ini
Terbarkan pesona di atas cakrawala
Tak berujung di pandang lamanya

Serasa bertualang di negeri tak bertuan  



PEMAHAMAN SYAIR YANG LEBIH DALAM  

Syair merupakan puisi atau karangan dalam sastra melayu lama, dengan bentuk terikat yang mementingkan irama sajak.
Kata ini berasal dari bahasa Arab, yaitu syu’ur, yang berarti perasaan. Dari kata syu’ur, kemudian muncul kata syi’ru, yang berarti puisi dalam pengertian umum.
Dalam kesusasteraan Melayu, kata ini merujuk pada pengertian puisi secara umum. Namun, dalam perkembangannya, ia mengalami perubahan dan modifikasi sehingga menjadi khas Melayu, dan tidak lagi mengacu pada tradisi sastra di negeri Arab.
Syair bukanlah kumpulan kata yang asal saja dan tidak memiliki makna. Justru, ia hadir membawa makna isi yang berhubung dengan kias ibarat, sindiran, nasihat, pengajaran, agama dan juga berisikan sejarah atau dongeng.
Adapun ciri-ciri Syair adalah sebagai berikut:
1. Merupakan puisi terikat.
2. Umumnya terdiri dari empat baris, agak mirip dengan pantun. Perbedaannya adalah, empat baris pantun merupakan dua baris sampiran dan dua baris isi yang berdiri sendiri. Sedangkan bait syair merupakan bagian dari sebuah cerita yang panjang.
3. Jumlah kata dalam satu baris tetap, yaitu 4-5 kata satu baris
4. Jumlah suku kata dalam satu baris juga tetap, yaitu antara 8-12 suku kata dalam satu baris
5. Rima akhir juga tetap yaitu a/a/a/a. Ada juga yang memiliki rima a/b/a/b, tiga baris dengan rima akhir a/a/b, dan dua baris dengan rima a/b, namun ketiga bentuk syair terakhir tidaklah popular.

Jika Anda bertanya siapa penyair yang berperan besar dalam membentuk syair khas Melayu, maka dia adalah Hamzah Fansuri. Karya yang sudah dihasilkan antara lain: Perahu, Burung Pingai, Dagang, dan Sidang Fakir.
Dari namanya, orang Melayu mengenali syair seiring dengan penetrasi dan perkembangan ajaran Islam, terutama tasawuf di Indonesia. Bentuk berbahasa Arab yang tercatat paling tua di negeri ini adalah catatan di batu nisan Sultan Malik al-Saleh di Aceh, bertarikh 1297 M.
Sedangkan yang berbahasa Melayu yang tertua adalah syair di prasasti Minye Tujoh, Aceh, Indonesia bertarikh 1380 M (781 H). Didalamnya, bahasa Melayu masih bercampur dengan bahasa Sansekerta dan Arab.
Sedangkan dari segi jumlah, syair diperkirakan menempati posisi kedua setelah pantun. Artinya, bentuk sastra ini sangat populer pada masyarakat Melayu. Dari segi cara penceritaan, ia bisa diklasifikasi menjadi dua, yaitu naratif dan yang non naratif. Berdasarkan isi dan tema, bentuk naratif bisa dibagi kembali menjadi 4 jenis yaitu:
1. Romantic, sebagai contoh: Bidasari
2. Sejarah, sebagai contoh: Perang Makassar, Perang Banjar
3. Keagamaan, sebagai contoh: Nur Muhammad
4. Kiasan, sebagai contoh: Ikan Terubuk

Sedangkan syair non-naratif terbagi kembali menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Agama
2. Nasihat
3. Di luar tema-tema tersebut

  
contoh syair :

Syair Abdul Muluk

Berhentilah kisah raja Hindustan,

Tersebutlah pula suatu perkataan

Abdul Hamit syah padaku sultan,

Duduklah baginda bersuka-sukaan.



Abdul Muluk putra baginda,

Besarlah sudah bangsawan muda,

Cantik majelis usulnya syahdam

Tiga belas tahun umurnya ada.



Paras elok amat sempurna,

Petah menjelis bijak laksana,

Memberi hati bimbang gulana,

Kasih kepadanya mulya dan hina



Tema : "Syair Abdul Muluk" adalah kisah putra raja yang bijak. Pesan atau amanat hendaklah kita menjadi orang yang bijak dan baik budi agar dicintai sesama. Syair ini termasuk Syair Panji
PEMAHAMAN PRIBAHASA YANG LEBIH DALAM
Pribahasa adalah kelompok kata atau kalimat yang menyatakan suatu maksud, keadaan seseorang, atau hal yang mengungkapkan kelakuan, perbuatan atau hal mengenai diri seseorang. Peribahasa mencakup ungkapan, pepatah, perumpamaan, ibarat, tamsil. (Kamus Umum Bahasa Indonesia susunan Badudu-Zain (1994)). Pada umumnya, kelompok kata atau kalimat dalam peribahasa memiliki struktur susunan yang tetap, dan merupakan kiasan terhadap suatu maksud. Kalimat yang dipakai biasanya mengesankan dan memiliki arti yang luas. Didalam suatu peribahasa terdapat unsur sistem budaya masyarakat yang berhubungan dengan nilai-nilai, pandangan hidup, norma dan suatu aturan dalam masyarakat. Di kebudayaan melayu peribahasa sering dipakai atau diucapkan dalam kehidupan sehari-hari, dengan kata lain sastra lisan ini merupakan salah satu sarana enkulturasi dalam proses penanaman nilai-nilai adat dari waktu ke waktu. Peribahasa merupakan ungkapan yang walaupun tidak langsung namun secara tersirat menyampaikan suatu hal yang dapat dipahami oleh pendengarnya atau pembacanya karena sama-sama hidup dalam ruang lingkup budaya yang sama. Persamaan ruang lingkup buadaya yang sama menjadi faktor penting, karena jika tidak maka pembicaraan dengan penggunaan peribahasa tidak akan nyambung. Misalnya, "baru-baru ini ada pejabat tinggi kepolisian yang dengan bangga menyebut diri dan institusinya sebagai buaya karena menganggap buaya itu lambang kekuatan dan keperkasaan". Padahal di masyarakat sekarang kita sudah sejak lama menganggap kata buaya itu selalu dalam arti negatif, contohnya saja pada ungkapan buaya darat, air mata buaya, dll.
Jadi, pemakaian peribahasa di dalam masyarakat adalah milik bersama yang kalau diucapkan, walaupun hanya sebagian akan dipahami oleh yang mendengar atau membacanya. Contoh lain jangan kura-kura dalam perahu, yang mendengarnya tahu bahwa arti dari peribahasa itu adalah jangan pura-pura tidak tahu. Peribahasa jenis ini merupakan pantun yang terdiri atas sampiran dan isi, meski yang diucapkan hanya sampirannya saja tapi orang lain akan tahu apa isinya.

Jenis-jenis Peribahasa

Peribahasa dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu peribahasa yang memiliki arti lugas dan peribahasa yang memiliki arti simbolis. Peribahasa yang memiliki arti lugas terdiri dari dua jenis, yaitu bidal dan pepatah, sedangkan peribahasa yang memiliki arti simbolis, yaitu perumpamaan.

Peribahasa yang memiliki arti lugas

  • Bidal
Peribahasa jenis bidal memiliki rima dan irama, seringkali digolongkan kedalam bentuk puisi.
Contoh:
bagai kerakap di atas batu
hidup segan mati tak mau
  • Pepatah
Peribahasa jenis pepatah memiliki isi yang ringkas, bijak dan seolah-olah diucapkan untuk mematahkan/mematikan ucapan orang lain.
Contoh:
biar lambat asal selamat.
sedikit-demi sedikit, lama-lama menjadi bukit.

Peribahasa yang memiliki arti simbolis

  • Perumpamaan
Peribahasa dalam bentuk perumpamaan, ungkapannya mengandung arti simbolik, biasanya dimulai dengan kata seperti, bagai atau bak.
Contoh: 
bagai pinang dibelah dua.
datar bak lantai papan, licin bak dinding cermin.
Ada api secepatnya ADA. "Di mana ada asap, ada api.Artinya: Ada alasan untuk segala sesuatu."Ada gula ADA semut."Di mana ada gula, ada semut.Artinya: Orang-orang cenderung tertarik dengan apa yang kebanyakan manfaat mereka"Ada udang di Balik batu."Ada udang di balik batuArtinya: Ada motif tersembunyi di balik tindakan"Beriak Air Tanda tak Dalam,."Air dangkal memiliki riak.Artinya: Terlalu ramai / orang yang keras-mulut sering tidak tahu banyak. Untuk menjadi "semua bicara"."Air cucuran jatuhnya Ke pelimbahan juga."Air menetes dari atap akhirnya akan pergi ke reservoir.Artinya mirip dengan "Seperti ayah seperti anak" atau "Sebuah apel tidak pernah jatuh jauh dari pohonnya""Air dicincang tak Putus."Cincang air tidak akan terpisah.Artinya: Seperti rumput laut yang menempel bersama-sama setelah setiap perahu melewati memisahkan mereka, demikian juga keluarga akan datang bersama-sama dengan berlalunya setiap krisis.Lihat juga: "Biduk Lalu kiambang Bertaut.""Dibalas susu Air Artikel Baru tuba udara."Susu dibayar dengan racunArtinya: Sebuah perbuatan baik yang dibayar oleh perbuatan buruk"Tenang Air menghanyutkan."Air tenang menghanyutkan.Artinya: Jangan pernah meremehkan orang pendiam, karena ia mungkin memiliki kualitas yang mendustakan sifat tenang."Air Tenang JANGAN Disangka Tiada buaya"Jangan pernah berpikir bahwa air masih tidak memiliki buaya.Artinya: Jangan pernah anggap remeh pandangan damai karena bahaya mungkin mengintai di bawah."Anak dipangku dilepaskan, beruk di rimba disusukan."Seorang anak di pangkuan tersebut melepaskannya, monyet dari hutan yang dirawat sebagai gantinya.Artinya: Mengubah prioritas."Ala Bisa KARENA Biasa."Berlatih membuat sempurna.Artinya: Jika kita berlatih cukup, kita bisa melakukannya dengan sangat baik."Anjing menggonggong, kafilah berlalu Tetap."Anjing-anjing yang menggonggong, kafilah bergerakArtinya: protes Useless, kritik atau sarkasme."Asam di gunung, garam di laut bertemu Dalam, Satu belanga."Tamarind di gunung, garam di laut bertemu dalam satu pot.Asam dan garam adalah dua dari rempah-rempah yang paling penting dan sering digunakan di Indonesia.Artinya: Bahkan hal-hal yang terpisah jauh dapat bertemu sebagai salah satu. Biasanya digunakan untuk menyelesaikan perbedaan antara dua persaingan atau untuk mengekspresikan hubungan dari dua entitas yang sangat berbeda. Atau, dalam konteks pertandingan keputusan, bahkan dua orang dari latar belakang yang berbeda / dari.Alfabet BBerdiang di abu AnginMengharapkan pertolongan kepada Yang LemahKalah jadi abu Menang jadi arangYang Kalah Dan Yang Menang sama-sama loss, sama-sama RusakSeperti abu Diatas TunggulKedudukan Yang regular tidak KUATSudah jadi abu arangTelah Rusak sama Sekali (regular tidak dapat diperbaiki)Telentang sama Makan abu, tertelungkup sama Makan TanahSama-sama setia Dalam, Suka Dan Duka, Seia SekataTerpegang di abu HangatOrang Yang kecewa Dalam, suatu pekerjaan, baru Negara Saja dimulai sudah mendapatkan kesusahan.Alfabet BBagai air di daun talas. "Seperti air di daun talas.Daun Talas memiliki lapisan lilin tipis dan oleh karena itu cukup tahan air.Artinya: Dua hal yang berbeda / orang yang tidak akur.Kadang-kadang digunakan untuk orang yang tidak memiliki keyakinan yang teguh."Bagai aur Artikel Baru Tebing"Seperti bambu dan tepi sungaiArtinya: Masing-masing tergantung dari yang lain untuk kelangsungan hidup bersama.Lihat juga: "Bagai kuku Artikel Baru isi"."Bagai kerakap di Atas batu, Hidup Segan mati tak mau."Seperti daun kerakap di atas batu, tidak mau hidup, mau mati.Kerakap adalah luas daun pohon sirih dan luar biasa tangguh dan tahan lama. Namun, seperti daun lain, sekali dipetik dari pohon, itu pasti akan mati.Artinya: Fighting kalah."Bagai kuku Artikel Baru isi."Seperti kuku dan daging di bawahnya.Artinya: Masing-masing tergantung pada yang lain untuk kelangsungan hidup bersama.Lihat juga: "Bagai aur Artikel Baru Tebing"."Bagai Makan buah simalakama."Seolah-olah makan buah Simalakama.Cerita berlanjut bahwa jika ada yang disajikan dengan buah Simalakama dan memakannya, ayahnya akan mati, jika tidak, ibu akan mati sebagai gantinya.Artinya: Dalam situasi yang tidak menguntungkan di mana semua solusi yang mungkin memiliki hasil yang buruk atau tidak diinginkan."Bagai mendapat durian Runtuh."Seperti mendapatkan durian jatuh.Artinya: Bila buah pohon durian sudah masak, banyak durian akan jatuh ke tanah. Pepatah ini mengacu pada seseorang yang tiba-tiba mendapat banyak kekayaan / baik keberuntungan."Bagai menatang Minyak Yang Penuh."Seperti membawa secangkir minyak.Artinya: Seseorang yang sangat berhati-hati dalam melakukan sesuatu. Sering digunakan untuk menggambarkan cinta seseorang untuk anak."Bagai pungguk merindukan Bulan."Seperti keinginan untuk burung hantu bulan.Artinya: Untuk menginginkan sesuatu yang mustahil."Bagai Telur diujung Tanduk."Seperti telur di ujung tanduk.Artinya: Dalam / situasi sulit sangat sulit. Telur akan segera jatuh dan pecah."Bagaikan Artikel Baru Minyak udara."Seperti air dan minyak.Artinya: Opposite / bentrokan; tidak berjalan dengan baik bersama-sama."Berakit-rakit Ke hulu, berenang-renang Ke Tepian PT KARYA CIPTA PUTRA Bersakit-Sakit., Bersenang-Senang kemudian."Paddle ke mulut sungai, berenang ke tepi. Pergi melalui rasa sakit atau kesulitan pertama, kemudian mengalami kesenangan dan kebahagiaan. "Seringkali, kedua kuplet dirujuk. Kadang-kadang hanya bait pertama. Rafting up stream menandakan upaya sulit, kolam (menurun) adalah menyenangkan dan bagian yang mudah.Artinya: Tidak ada rasa sakit, tidak ada keuntungan."Berat sama dipikul, Ringan sama dijinjing."Heavy, kami membawa bersama-sama, cahaya, kita bawa bersama-sama.Artinya: Kolaborasi, berbagi beban terlepas dari berat badan (melalui tebal dan tipis)."Bermain basah udara, Bermain api hangus."Bermain dengan air, basah. Bermain dengan api, terbakar.Artinya: Setiap tindakan memiliki konsekuensi."Bersakit-Sakit PT KARYA CIPTA PUTRA bersenang-Senang kemudian."Bait kedua "Berakit-rakit Ke hulu, berenang-renang Ke Tepian."Artinya: Tidak ada rasa sakit tidak ada keuntungan."Bersatu kitd teguh, bercerai kitd Runtuh."Bersatu kita berdiri, bercerai kita runtuh"Besar pasak Bahasa Dari tiang PADA."Pasak lebih besar dari tiangDalam berkemah, pasak untuk kamp harus lebih kecil dari taruhannya. Ini akan menjadi sia-sia jika kita membuat pasak lebih besar dari taruhannya.Artinya: Beban lebih besar dari pendapatan."Biduk Lalu kiambang Bertaut."Hull mendapat rumput laut masa lalu akan bersama-sama lagi.Artinya: Seperti rumput laut yang menempel satu sama lain setelah setiap perahu melewati memisahkan mereka, demikian juga keluarga akan datang bersama-sama dengan berlalunya setiap krisis.Lihat juga: "Air dicincang tak Putus""Buruk Muka Cermin dibelah."Wajah jelek, cermin dibagi.Artinya: Menyalahkan salah alasan / sebab atau menciptakan kambing hitam.Badai Pasti berlaluKesulitan Hidup Pasti Akan berkurang Dan akhirnya Hilang AkanBadai Makan AnakAyah membuang Anak KARENA Takut kebesarannya Akan Hilang.
 
Alfabet C"Cacing hendak jadi naga"Sebuah worm ingin menjadi nagaArtinya: manusia hina mimpi seperti orang besar"Carik-carik bulu ayam, lama-lama bercantum juga"Perselisihan antar Saudara Akan berakhir Artikel Baru Perdamaian"Cempedak berbuah nangka"Memperoleh lebih Bahasa Dari Yang diharapkanAlfabet D"Dimana ADA kemauan, di-situ ADA jalan."Dimana ada kemauan, disitu ada jalan"Dimana Bumi dipijak, disitu Langit dijunjung."Dimanapun tanah yang berdiri di, langit adalah menjunjung tinggiArtinya: Dimanapun kita hidup, kita harus mengamati kebiasaan setempat."Dimana tak da lang,: aku lah lang, kata belalang."Dimana tidak ada elang, saya salah satu, kata belalang.Berikut adalah sebuah drama bersajak dalam pepatah. Yang pertama dan kedua "lang" adalah Elang = Elang, yang berima dengan Grasshopper = Belalang.Artinya: Di mana ada anjing, restoran, underdog akan terlihat sebagai salah satu."Duduk sama rendah, tegak sama Tinggi."Duduk sama rendah, berdiri sama tinggiArtinya: Kesetaraan, emansipasi."Dunia tak selebar daun kelor."Dunia ini tidak selebar daun kelor.Artinya: Kebalikan dari It 's A Small World.Biasanya untuk menghibur patah hati, menunjukkan "Hei, masih ada banyak gadis / orang di luar sana.".Belah dada lihatlah hatiBermaksud untuk mengatakan Yang sebenarnyaSeluas dada tumaTerlalu sempitTiba di dada dibusungkan, Tiba diperut dikempiskanMendapat perlakuan regular tidak adil Tepuk dada tanya Selera berfikir sebelum mengambil keputusan.Alfabet G"Gajah bertarung Lawan gajah, Pelanduk mati di Tengah-Tengah."Gajah berperang melawan gajah, rusa mati di tengah-tengahArtinya: Ketika orang-orang terkemuka perkelahian, rakyat jelata akan menderita."Gajah di pelupuk mata tak Tampak, semut diseberang Lautan Tampak."Seekor gajah di kelopak mata tidak bisa dilihat, tapi semut di sisi lain dari kaleng laut.Artinya: Orang yang egois tidak bisa menyadari / kesalahannya sendiri, tetapi selalu dapat menemukan kesalahan orang lain"Gajah mati meninggalkan gadingnya, macan mati meninggalkan belangnya, manusia mati meninggalkan namanya."Seekor gajah mati meninggalkan gading nya, harimau mati meninggalkan garis-garis, seseorang meninggal meninggalkan / namanya.Artinya: Seseorang akan diingat oleh / nya penghargaan nya."Gugur Satu, Tumbuh Seribu."Satu jatuh, ribuan mekar.Arti: Menunjukkan optimis alam menghadap perjuangan, sama seperti: "masih banyak ikan di laut"."Guru kencing berdiri, murid kencing berlari."Guru kencing sambil berdiri, murid kencing sambil berjalan.Artinya: Sebuah junior akan selalu meniru / melakukan apa yang senior tidakAlfabet H"Habis manis Sepah dibuang."Secara harfiah: Habis = Selesai, Manis = Manis, Sepah = Hambar, Dibuang = Dilemparkan pergi.Ilustrasi ketika seseorang menikmati tebu: Setelah bagian manis selesai dan menjadi hambar, tebu yang dibuang.Artinya: Kami hanya menelepon teman-teman kita jika kita membutuhkan bantuan, dan kita tidak membantu teman-teman kita yang membutuhkan (tindakan egois)"Hati gajah sama dilapah, hati tungau sama dicecah"Terjemahan: Seekor gajah masih seekor gajah ketika dikuliti; kutu masih loak jika Anda proke itu.Artinya: Anda mendapatkan apa yang Anda dapatkan - jika Anda mendapatkan banyak sesuatu, maka Anda memiliki banyak, jika Anda mendapatkan sejumlah kecil sesuatu, Anda hanya memiliki sejumlah kecil..Habis Berhemat sebelumMembiasakan Hidup Hemat agar memiliki Effective untuk Masa mendatangMemakan Habis-Habis, Menyuruh Hilang HilangBila dipercaya merahasiakan sesuatu hendaknya berusaha Selalu menyimpannya BAIK-BAIKHabis manis Sepah dibuangPenghasilan kena Dibuang regular tidak diperlukan LagiHabis setelaga udara arang dibasuh tak putihWalaupun diupayakan sedemikian rupa, Tabiat jahat sukar berubahHabis habislah air kayu jagung Tua tak hendak dimasakMelakukan pekerjaan sia-sia Yang regular tidak mendatangkan untungSampan kerong-kerong Habis tak dapatPerbuatan Melakukan Yang sia-sia."Ingin hati memeluk gunung, APA Daya Tangan tak Wire color Kawat warna."Terjemahan: Kehendak hati adalah untuk memeluk gunung, tapi lengan tidak cukup panjang.Artinya: Pepatah ini sering digunakan untuk menggambarkan seseorang yang tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk melakukan / mencapai nya tujuan / keinginan.Alfabet I"Isi lemak dapat Ke orangutan, Tulang bulu tinggal kitd"Mendapat kesusahan, SEMENTARA orangutan berbaring senangnya dapat"Ijuk tak bersagar, lurah tak berbatu"Regular tidak mempunyai Saudara Yang disegani orangutan"Ikan sekambu Rusak Diposkan oleh ikan seekor"KARENA kesalahan seseorang, orangutan BANYAK menanggung akibatnya.Alfabet J"Jadilah kumbang, Hidup Sekali di Taman bunga, JANGAN jadi lalat, Hidup Sekali di bukit Sampah."Jadilah lebah, hidup sekali di taman bunga, bukan lalat, hidup sekali dalam tumpukan sampah.Artinya: Cobalah untuk menjadi baik dan berguna kehidupan."Jadilah orangutan pandai Bagai padi Yang merunduk."Jadilah orang pintar, seperti melorot padi.Paddy terkulai lebih sampai menjadi matang sejak kernel yang semakin berat.Artinya: Untuk menjadi orang pintar yang Anda butuhkan untuk menjadi rendah hati. Atau: Seorang pria pintar biasanya rendah hati. Lihat Tong Kosong nyaring BunyinyaAlfabet KKacang Lupa kulitnya. "Terjemahan: A kacang lupa kulitnyaPepatah ini sering digunakan untuk menggambarkan seseorang yang lupa di mana ia / dia datang dari (misalnya kampung, keluarga, warisan, dll)"Kalah jadi abu, Menang jadi arang."Terjemahan: Loser menjadi abu, pemenang menjadi (dibakar) batubara.Pepatah ini sering digunakan untuk menggambarkan situasi kalah / kalah, di mana kedua pemenang dan pecundang mendapatkan apa-apa dari konflik."Kalau tak ingin terlimbur pasang, JANGAN berumah di Tepi laut."Jika Anda tidak ingin mendapatkan banjir, tidak membangun rumah di sebelah laut."Kalo di Hutan tak ADA singa, beruk Rabun Bisa menjadi raja."Jika tidak ada singa di hutan, monyet buta bisa menjadi raja."KARENA Mulut badan binasa."Karena mulut tubuh hancur."KARENA nila setitik, susu sebelanga Rusak."Satu tetes indigo noda seluruh kawah susu.Kata "indigo" di sini berarti sesuatu seperti tinta.Artinya: satu perilaku buruk dapat menyebabkan orang lain untuk melupakan kebaikan yang telah kita lakukan."Kasih Anak Sepanjang galah, Kasih Ibu Sepanjang jalan."Cinta dari seorang anak selama tongkat, cinta dari seorang ibu selama jalanArtinya: cinta seorang ibu adalah neverending"Ke gunung sama mendaki, Ke lurah sama menurun."Bersama-sama kami mendaki gunung, bersama-sama kita mendaki menuruni bukitArtinya: Bersama-sama di masa baik dan buruk"Keluar Mulut harimau, masuk Mulut buaya."Keluar dari mulut harimau, masuk ke mulut buaya.Artinya: Untuk menggambarkan seseorang yang baru saja keluar dari situasi genting hanya untuk masuk ke situasi genting lain."Kemarau setahun dihapuskan Hujan sehari."Setahun musim kemarau (panas) akan dihapus oleh hari hujanArtinya: Sebuah perselisihan panjang telah forgoten oleh cinta, atau kadang-kadang waktu yang lama kebaikan telah dilupakan oleh salah satu kejahatan."Kepala Boleh Panas, tetapi hati harus Tetap Dingin."Kepala dapat dipanaskan tapi hati harus tetap dingin.Artinya: Tidak peduli seberapa stres atau marah kita, kita harus memecahkan masalah dengan rasional.Artinya: Sebuah perselisihan hanya dapat diselesaikan dengan membahas masalah ini secara terbuka dan tenang."Kepala sama hitam, isi hati siapa industri tahu."Rambut adalah semua berwarna sama (hitam dalam kasus ini), tapi tak seorang pun akan tahu dalam hati seseorangArtinya: Sebuah cara berpikir yang berbeda pada setiap orang"Kura-kura Dalam, Perahu, pura-pura regular tidak industri tahu."Secara harfiah berarti kura-kura dalam perahu, pura-pura tidak tahu.Artinya: Orang-orang mengatakan itu menyiratkan bahwa ada yang tahu lebih dari dia atau dia membiarkan padaAlfabet L"Lain ladang LAIN belalang, berbaring berbaring lubuk ikannya."Bidang yang berbeda memiliki serangga yang berbeda, kolam yang berbeda memiliki ikan yang berbeda.Artinya: Orang yang berbeda memiliki kepribadian yang berbeda.Artinya: latar belakang yang berbeda berarti pemikiran yang berbeda.Artinya: budaya yang berbeda berarti kebiasaan yang berbeda."Lancar kaji KARENA diulang, tidak lancar jalan KARENA ditempuh."Kami mengeja dengan lancar karena kita terus mengulanginya. Kita tahu rute karena kita lulus sering.Artinya: Jadilah rajin dalam belajar."Lebih BAIK Satu burung adalah yang disebabkan ditangan bahasa Dari PADA Sepuluh burung adalah yang disebabkan dipohon."Lebih baik satu burung di tangan dari 10 burung di pohon.Artinya: sesuatu yang lebih baik daripada tidak sama sekali."Lempar batu Sembunyi Tangan."Melempar batu namun menyembunyikan tangan.Artinya: Seseorang yang tidak mau bertanggung jawab untuk / perbuatan nya."Luka di kesemek, Sakit seluruh badan."Rasa sakit pada kaki, seluruh tubuh terasa itu.Artinya: Untuk menggambarkan kesatuan masyarakatAlfabet M"Malu bertanya, SESAT di jalan."Malu untuk bertanya akan menghasilkan tersesat.Artinya: Mengajukan pertanyaan adalah satu-satunya cara untuk belajar"Mati Satu Tumbuh Seribu."Satu tewas diganti dengan seribu.Digunakan untuk menggambarkan semangat abadi dari gerakan (misalnya selama perjuangan kemerdekaan)Juga: "Gugur Satu Tumbuh Seribu." Kata 'Gugur' berarti sama seperti 'mati' (mati), tapi biasanya berhubungan hanya dengan daun-daun kering (ketika daun mengering itu akan jatuh dari pohon) atau seseorang yang meninggal dalam kehormatan, seperti pahlawan. Dengan demikian, "Gugur Satu Tumbuh Seribu" terdengar lebih patriotik daripada "Mati Satu Tumbuh Seribu.""Memancing di keruh air."Memancing di air keruh.Artinya: Mengambil keuntungan dari / situasi yang membingungkan keruh."Memang Lidah regular tidak bertulang."Lidah memang tidak memiliki tulang.Artinya: Untuk menggambarkan, dengan jijik, orang yang tidak memiliki prinsip, yang terus mengubah apa yang dia / dia mengatakan, yang adalah waktu pembohong besar."Menang jadi arang, Kalah jadi abu."Artinya: Untuk menggambarkan situasi yang tidak menangSama seperti: Bagai Makan buah simalakama.Lihat: Kalah jadi abu, Menang jadi arang"Mengharap burung adalah yang disebabkan Bagus terbang Tinggi, Punai di Tangan dilepaskan."Artinya: Mengharapkan sesuatu yang lebih besar, dan kita melepaskan apa yang sudah kita miliki.Contoh: Sebuah pertaruhan yang berjudi pergi gajinya mengharapkan untuk menang besar namun berakhir dengan apa-apa."Mengharapkan Hujan turun-, udara di tempayan ditumpahkan."Bersemangat untuk hujan turun, air sudah tersimpan dibuang.Sama seperti: Mengharap burung adalah yang disebabkan Bagus terbang Tinggi, Punai di Tangan dilepaskan"Menuhuk kawan seiring menggunting Dalam, lipatan."Untuk pukulan kawan, untuk memotong di dalam lipatan.Artinya: Untuk menggambarkan pengkhianat (atau tindakan pengkhianat)"Merdeka atau mati."Kebebasan atau kematian.Artinya: Kita harus berjuang untuk kebebasan kita selama itu dibutuhkan, dan kami tidak akan keberatan kematian berikut perjuangan kami untuk kemerdekaan.Itu adalah motto yang sangat umum dalam perang Indonesia melawan penjajahan Belanda, biasanya ditulis "Merdeka ataoe mati", karena pada waktu itu, 'u' masih ditulis sebagai 'oe', seperti saat ini 'y' adalah 'j', yang 'j' adalah 'dj', dan 'c' adalah 'tj'.Alfabet NNasi telah menjadi bubur. "Nasi sudah menjadi buburArtinya: Jelaskan, biasanya dengan penyesalan, sesuatu yang telah happenned dan tidak dapat diubahAlfabet P"Panas mentari di Kepala orangutan BANYAK, Panas hati dirasa Sendiri."Panas matahari dirasakan oleh semua orang, panas di hati hanya bisa dirasakan oleh diri sendiri.Artinya: Tidak ada gunanya memelihara penghinaan / benci / marah dalam diri kita."Patah Tumbuh Hilang Berganti."Apapun rusak akan tumbuh kembali, hilang pun akan diganti.Artinya: Akan ada pengganti untuk semuanya.Biasanya digunakan untuk menggambarkan semangat abadi dari gerakan (misalnya, selama perjuangan kemerdekaan.)Mirip dengan: Mati Satu Tumbuh Seribu."Pikir PT KARYA CIPTA PUTRA pendapatan, Sesal kemudian regular tidak berguna."Berpikir pertama adalah aset, menyesal kemudian tidak berguna.Artinya: Pikirkan segala sesuatu dengan hati-hati sebelum melakukan diri sendiri karena tidak ada gunanya untuk menyesal nanti."Pikir ITU pelita hati."Pikiran adalah cahaya hatiArtinya: Pikirkan!"Pucuk dicinta Ulam Tiba."Artinya: Untuk mendapatkan sesuatu yang diam-diam mengharapkan / keinginan untuk.Alfabet R"Rajin Pangkal pandai."Artinya: ketekunan adalah awal dari kecemerlangan"Rumput Tetangga Selalu lebih Hijau."Tetangga rumput / rumput selalu lebih hijau.Artinya: kita tidak pernah puas dengan posessions kami.Alfabet S"Sambil menyelam minum air."Minum air saat menyelamArtinya: Lakukan dua hal sekaligus"Sedia payung sebelum Hujan."Memiliki payung siap sebelum hujanArtinya: Selalu siap"Sejelek-jelek pemimpin Pasti Punya Anak buah, sebaik-BAIK pemimpin Pasti Punya musuh."Tidak peduli seberapa buruk pemimpin adalah ia / dia akan memiliki pengikut, tidak peduli seberapa baik seorang pemimpin adalah ia / dia akan memiliki musuh.Artinya: Selalu ada seseorang yang mencintai Anda, dan seseorang yang membenci kamu."Sekali lancung Ke Ujian, seumur Hidup orangutan tak Percaya."Setelah seseorang menipu dalam ujian, selamanya orang akan tidak percaya padanya.Artinya: Setelah Anda kehilangan kepercayaan dari seseorang, hampir tidak mungkin untuk mendapatkan kembali."Sekali merengkuh Dayung, doa Tiga Pulau terlampaui."Satu pukulan di dayung, dua tiga pulau telah berlalu.Artinya: Apakah beberapa tugas sekaligus."Sekali bah, Sekali Pantai berubah"Begitu ada banjir, pantai akan berubahArtinya: Perubahan acara seperti kematian seorang pemimpin, akan menyebabkan perubahan lainnya.Sama seperti: Sambil menyelam minum air."Sepandai-pandai Tupai meloncat, akhirnya jatuh juga."Tidak peduli seberapa baik tupai bisa melompat, ia akan jatuh pada akhirnya.Artinya: Tidak peduli seberapa pintar seseorang, akhirnya dia / dia akan membuat kesalahan."Seperti Katak Dalam, Tempurung."Seperti katak yang terperangkap di dalam tempurung kelapaArtinya: Tidak ada pengalaman, berpikiran sempit (tapi bertindak seolah-olah dia tahu segalanya)"Seperti Katak hendak jadi lembu."Cerita mengatakan dari seekor katak yang ingin menjadi sebesar sapi dengan menggembungkan sendiri. Pada akhirnya, tubuhnya meledak terbuka dan katak mati.Artinya: Seseorang yang mengharapkan untuk menjadi seseorang yang di luar dirinya.Artinya: Seseorang yang ingin / mengharapkan sesuatu yang mustahil.Similar dengan: Bagai pungguk merindukan Bulan"Seperti pinang dibelah doa."Seperti pinang dibelah dua.Pinang adalah pohon dengan batang yang sangat lurus ke atas, mirip dengan pohon palem.Artinya: Seperti kembar, sangat mirip (dalam penampilan)"Setajam-Tajam pena?, Masih lebih Tajam Lidah."Tidak peduli seberapa tajam pisau adalah, lidah bahkan lebih tajam.Artinya: Berhati-hatilah dengan apa yang Anda katakan karena dapat lebih menyakitkan (perasaan) dari pisau"Setinggi-tingginya bangau Bagus terbang, akhirnya Ke pelimbahan juga."Tidak peduli seberapa tinggi crane terbang, ia akan jatuh ke dalam lubang akhirnya.Artinya: Tidak peduli seberapa sukses seseorang, ia / dia akan mengalami beberapa hal buruk juga."Sudah jatuh, tertimpa adalah tangga pula."Seseorang slip, dan tangga jatuh pada dirinya.Artinya: Semua hal-hal buruk tampaknya terjadi pada waktu yang sama.Untuk menggambarkan orang yang sangat beruntung yang telah memiliki streak beruntung."Surga di Telapak kesemek Mengajukan."Surga ada di telapak kaki ibu.Artinya: Seseorang yang mencintai / peduli tentang ibu mereka melakukan perbuatan terbaik.Ini juga mengacu pada perkataan Nabi Muhammad dari arti yang sama, menjelaskan posisi Ibu dalam keyakinan Islam."Siapa menabur angin, Akan menuai Badai."Orang yang menabur angin menuai badai.Artinya: Tindakan Anda semua memiliki konsekuensi. Anda bertanggung jawab atas konsekuensi buruk dari tindakan buruk Anda.Alfabet TTak ADA gading Yang tak Abstract. "Tak ada gading yang tak retak.Artinya: Tidak ada yang sempurna di dunia ini."Tak ADA rotan, Akar pun jadi."Tidak ada rotan, akar akan dilakukan.Artinya: Jika Anda putus asa, Anda tidak harus menjadi pemilih."Tak Bisa Menari dikatakan Lantai Yang berjungkit."Tidak bisa menari tapi menyalahkan lantai seperti tidak rata.Artinya: Menyalahkan alasan yang salah. Mencari kambing hitam.Sama seperti: Buruk rupa Cermin dibelah."Tong Kosong nyaring Bunyinya."Drum kosong memberikan suara keras.Artinya: Seseorang yang berbicara banyak biasanya kosong dalam (pengetahuan)."Tua-Tua keladi, makin Tua makin menjadi nakal."
Artinya: Lebih tua tapi bukannya lebih bijaksana, satu mendapat nakal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar